"(Al Qur'an) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa." (Q.S. Al-Imran 3 : 138)

2010/08/25

ISA ADALAH JALAN YANG LURUS

Pernyataan dari Paulus M. :

... Mulai dari surat Al Faatihah sampai surat An-Naas. Dimana penekanan surat Al Faatihah terletak pada ayat ke 6 dan 7, yang mana manusia diperintahkan untuk menyembah dan meminta pertolongan hanya kepada Allah saja, supaya manusia diberi hidayah (petunjuk) Allah kejalan yang lurus.

(1:6) "Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan."
(1:7) "Tunjukilah kami jalan yang lurus, [yaitu] jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan ni‘mat kepada mereka; bukan [jalan] mereka yang dimurkai [orang-orang yang mengetahui kebenaran dan meninggalkannya], dan bukan [pula jalan] mereka yang sesat [orang-orang yang meninggalkan kebenaran karena ketidaktahuan dan kejahilan]" (Q.S. Al Faatihah 1:6-7),

Saya teruskan membaca Al Qur'an ayat demi ayat, surat demi surat saya temukan jawabannya yang berbunyi:
"Dan sesungguhnya ’Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus." (Q.S. Az Zukhruuf 43:61),

Di situ Al Qur'an menyatakan bahwa Isa memberi pengetahuan tentang hari kiamat. Timbul pertanyaan dalam hatiku: "Bukankah hanya Allah SWT yang mengetahui tentang hari kiamat itu?" Sebab kalau menurut pernyataan Al Qur'an dalam surat Luqman, bahwa pengetahuan tentang hari kiamat itu hanya di sisi Allah.

"Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; ... " (Q.S. Luqmaan 31:34).
Tetapi mengapa Isa juga mengetahui? ...


Dikutip dari: ISLAM BERTANYA KRISTEN MENJAWAB

Tinjauan Al Qur'an :

Surat Luqmaan ayat 34 yang ditafsirkan bahwa hanya Allah saja yang mengetahui Hari Kiamat, tidak perlu dibantah atau disanggah. Sebab segala kunci tentang hal-hal yang ghaib itu hanya Allah saja yang tahu, tidak ada yang lainnya. Surat Al Faatihah ayat 6 dan 7 di atas itu tidak perlu kami sanggah, sebab tidak ada masalah.

Masalahnya, pemuatan ayat tersebut diramu untuk menyesatkan umat Islam. Di mana tujuannya untuk menyelewengkan pengertian ayat berikutnya, yaitu Az Zukhruuf ayat 61. Menurut penulis, ayat ini menyatakan bahwa Nabi Isa a.s. mengetahui Hari Kiamat.

Karena disebutkan dalam surat Luqmaan ayat 34 bahwa hanya Allah saja yang tahu kapan Hari Kiamat. Sedangkan Az Zukhruuf ayat 61 menyatakan bahwa Nabi Isa a.s. mengetahui Hari Kiamat. Maka penulis berkesimpulan bahwa Nabi Isa a.s. dan Tuhan itu sama, sebab Nabi Isa a.s. adalah Tuhan itu sendiri.

Allah SWT berfirman, "Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat", maksudnya kedatangan kedua Nabi Isa a.s. adalah sebagai tanda atau pemberitahuan akan datangnya kiamat, umat muslim percaya Nabi Isa a.s. akan menjadi tanda-tanda datangnya kiamat, atau pemberi pengetahuan akan datangnya kiamat, ini jelas, Nabi Isa a.s. tidak tau datangnya kiamat, tapi kedatangannya yang kedua memberikan pengetahuan bahwa kiamat telah sangat dekat, karena dia salah satu dari 10 tanda-tanda besar dari kiamat.

"Daripada Huzaifah bin Asid Al-Ghifari ra. berkata: 'Datang kepada kami Rasulullah saw. dan kami pada waktu itu sedang berbincang-bincang. Lalu beliau bersabda: 'Apa yang kamu perbincangkan?'. Kami menjawab: 'Kami sedang berbincang tentang hari kiamat'.  
Lalu Nabi saw. bersabda: 'Tidak akan terjadi hari kiamat sehingga kamu melihat sebelumnya sepuluh macam tanda-tandanya'. Kemudian beliau menyebutkannya: 'Asap, Dajjal, binatang, terbit matahari dari tempat tenggelamnya, turunnya Isa bin Maryam alaihissalam, Ya’juj dan Ma’juj, tiga kali gempa bumi, sekali di timur, sekali di barat dan yang ketiga di Semenanjung Arab yang akhir sekali adalah api yang keluar dari arah negeri Yaman yang akan menghalau manusia kepada Padang Mahsyar mereka'." (H.R. Muslimi)

"Kesalahan" ini dilanjutkan, pada kalimat bagian akhir "...ikutlah Aku. Inilah jalan yang lurus" ini dianggap sebagai ucapan Nabi Isa a.s. Perhatikan bunyi ayat tersebut yang sebenarnya:
"Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui [dengan pasti] apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal." (Q.S. Luqmaan 31:34),
(43:57) "Dan tatkala putera Maryam [’Isa] dijadikan perumpamaan tiba-tiba kaummu [Quraisy] bersorak karenanya".
(43:58) "Dan mereka berkata: "Manakah yang lebih baik tuhan-tuhan kami atau dia [’Isa]? Mereka tidak memberikan perumpamaan itu kepadamu melainkan dengan maksud membantah saja, sebenarnya mereka adalah kaum yang suka bertengkar".
(43:59) "’Isa tidak lain hanyalah seorang hamba yang Kami berikan kepadanya ni’mat [kenabian] dan Kami jadikan dia sebagai tanda bukti [kekuasaan Allah] untuk Bani Israil".
(43:60) "Dan kalau Kami kehendaki benar-benar Kami jadikan sebagai gantimu di muka bumi malaikat-malaikat yang turun temurun".
(43:61) "Dan sesungguhnya ’Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus".
(43:62) "Dan janganlah kamu sekali-kali dipalingkan oleh syaitan; sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu".
(43:63) "Dan tatkala ’Isa datang membawa keterangan dia berkata: 'Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa hikmah dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian dari apa yang kamu berselisih tentangnya, maka bertakwalah kepada Allah dan ta’atlah [kepada]ku'." (Az Zukhruuf 43:57-63)
sehingga sebenarnya kalimat "... ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus" (didalam ayat 61) itu penyampaian Allah kepada Rasulullah Muhammad SAW agar Rasulullah menyampaikan Hujjah itu kepada Kaum Quraisy, dan itu bukan kalimat dari Nabi Isa a.s. Karena dari awal Allah SWT yang berfirman, maka kata 'Aku' disini bukan merujuk pada Nabi Isa a.s., tetapi pada Allah SWT.

Oh iya, sebagai tambahan, waktu itu ada yang berbalik menyanggah saya dengan bertanya, 'kalau begitu apa yang dimaksud dengan jalan yang lurus itu?' ... Saya akan menjawab dengan beberapa petikan ayat didalam surat Az Zukhruuf berikut.

(43:63) "Dan tatkala ’Isa datang membawa keterangan dia berkata: 'Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa hikmah dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian dari apa yang kamu berselisih tentangnya, maka bertakwalah kepada Allah dan ta’atlah [kepada]ku'."
(43:64) "'Sesungguhnya Allah Dialah Tuhanku dan Tuhan kamu, maka sembahlah Dia, ini adalah jalan yang lurus'" (Q.S. Az Zukhruuf 43:63-64)
Dari perkataan Nabi Isa a.s. sendiri sudah dengan gamblang menjelaskan bahwa  yang dimaksud dengan  jalan yang lurus itu adalah  bertakwa dan menyembah hanya kepada Allah SWT.

Tidak ada komentar: