"(Al Qur'an) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa." (Q.S. Al-Imran 3 : 138)

2010/09/02

Makna Al Masih

Abu Abdillah Al-Qurthubi menyebutkan dua puluh tiga variasi bentuk kata dari lafal Al-Masih ini (At-Tadzkiroh: 679). Dan pengarang Al-Qamus memecahnya menjadi lima puluh bentuk kata. [Vide: Tartibul Qamus 4: 239. Penyusun kamus ini mengatakan bahwa dia menguraikan variasi bentuk kata ini dalam kitabnya Syarhu Masyariqil anwar dan lainnya].

Lafal Al-masih dapat berarti Ash-Shiddiq (yang benar /suka kepada kebenaran) dan Adh-dhalil Al-Kadzdzab (yang sesat lagi pembohong). Maka Al-Masih Isa ‘alaihissalam adalah Ash-Shiddiq, sedang Al-Masih Ad-Dajjal adalah Adh-dhalil Al-Kadzdzab.

Allah menciptakan dua Al-Masih yang kontradiktif. Isa ‘alaihissalam adalah Al-Masih pembawa petunjuk, yang dapat menyembuhkan tuna netra dan penyakit sopak (penyakit kulit yang tidak memiliki zat warna) dan dapat menghidupkan orang mati dengan izin Allah. Sedang Dajjal adalah Al-Masih kesesatan yang menyebarkan fitnah kepada manusia dengan kejadian-kejadian luar biasanya seperti menurunkan hujan, menghidupkan bumi dengan tumbuh-tumbuhan dan sebagainya. Dajjal disebut Masih karena salah satu matanya terhapus (buta), atau karena ia menghapus bumi selama empat puluh hari. [Periksa: An-Nihayah Fi Gharibil Hadits 4: 326- 327; dan Li-sanul Arab 3: 594-595]

Dan pendapat yang pertama (bahwa Dajjal buta sebelah matanya) adalah pendapat yang lebih kuat berdasarkan hadits,

Bahwasanya Dajjal terhapus (buta) sebelah matanya[Shahih Muslim, Kitabul Fitan wa Asyrothis Sa 'ah, Bab Dzikrid Dajjal 18: 61].
Dikutip dari: http://salafyboyz.wordpress.com/

2010/08/25

NABI ISA A.S. TERKEMUKA DI DUNIA DAN DI AKHIRAT

Pernyataan dari Paulus M. :

... Untuk mengetahui lebih lanjut, saya bolak-balik membaca Al Qur'an. Lalu di saat saya membaca surat Ali 'Imran ayat 45, disitu kutemukan jawaban yang bunyinya demikian:

"[Ingatlah], ketika Malaikat berkata: 'Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu [dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan] dengan kalimat [yang datang] daripada-Nya, namanya Al Masih ‘Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat ..." (Q.S. Ali 'Imran 3:45),

Saya merasa tersentak melihat pernyataan ayat di atas itu, mata rohani saya semakin menyadari dan memahaminya. Karena dengan jelas dan tegas ayat itu mengatakan bahwa Isa dalam pra keberadaan-Nya atau sebelum ada di dalam kandungan Maryam adalah Kalam atau Firman dari Allah. Kata Al Masih artinya yang diurapi, yang ditahbiskan atau yang dinobatkan, serta diikuti dengan kata Wajihaan fiiddunyaa wal akhirah, yang artinya terkemuka di dunia dan di akhirat. Jadi secara tersirat dan tersurat ayat ini menyatakan bahwa Isa itu pada hakikatnya adalah Firman Allah yang menjadi manusia diurapi dengan status kedudukan terkemuka di dunia dan di akhirat

Pertanyaannya, siapakah oknum yang punya kedudukan dan kehormatan terkemuka di dunia dan di akhirat kecuali Allah SWT. Lalu, siapakah sebenarnya Isa itu? Sebab tidak manusia, nabi, rasul sampai malaikat pun yang punya kedudukan atau kehormatan terkemuka di dunia dan di akhirat.

Dikutip dari: ISLAM BERTANYA KRISTEN MENJAWAB

Tinjauan Al Quran


Karena dipotong sembarangan, maka terkesan bahwa hanya Nabi Isa a.s. saja nabi yang terkemuka di dunia sampai akhirat. Seharusnya, ayat tersebut secara utuh dan lengkap berarti:
"[Ingatlah], ketika Malaikat berkata: 'Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu [dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan] dengan kalimat [yang datang] daripada-Nya, namanya Al Masih ‘Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan [kepada Allah]'," (Q.S. Ali 'Imran 3:45),
Ayat tersebut bermakna bahwa Nabi Isa as as. termasuk salah satu di antara orang yang terkemuka (terhormat) dan didekatkan kepada Allah. Dalam Al Qur'an, orang yang terkemuka (wajihan) itu bukan hanya Nabi Isa a.s. saja. Para Nabi lainnya juga terkemuka di sisi Allah. Sebab Nabi Musa a.s. juga terkemuka di sisi Allah. Perhatikan terjemahan ayat-ayat berikut:
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang menyakiti Musa; maka Allah membersihkannya dari tuduhan-tuduhan yang mereka katakan. Dan adalah dia seorang yang mempunyai kedudukan terhormat (terkemuka/wajihan) di sisi Allah." (Q.S. Al Ahzab 33:69).  
Bahkan bukan hanya Nabi Musa a.s. dan Isa a.s. saja, semua nabi Allah, mulai dari Nabi Adam  a.s. sampai dengan Muhammad saw., semuanya terkemuka di dunia sampai akhirat. Namanya saja nabi, berarti mereka itu adalah manusia pilihan Allah. Karena Allah berfirman kepada Maryam bahwa dia akan melahirkan satu orang anak yang bernama Isa Al Masih, maka jelas pada konteks ayat tersebut dikatakan 'seorang', sebab yang dilahirkan Maryam hanya seorang yang bernama Isa. Dan Nabi Isa a.s. ini termasuk salah satu dari sekian banyak orang yang didekatkan kepada Allah SWT., maka pada ujung ayat tersebut, disebutkan termasuk orang-orang yang didekatkan kepada Allah. Dan perlu diingat, bahwa awalan (prefiks) ter- pada kata terkemuka bukan berarti paling terkemuka. Dengan demikian, berarti bahwa orang yang terkemuka di sisi Allah dunia dan akhirat bukan monopoli Nabi Isa a.s. saja.

Jadi bisa dilihat kalau:
Yang terkemuka di dunia dan di akhirat: Nabi dan Para Rasul Allah
Yang paling terkemuka di dunia dan di akhirat: Allah SWT

Contoh orang-orang yang didekatkan kepada Allah:

(56:10) "Dan orang-orang yang paling dahulu beriman, merekalah yang paling dulu [masuk surga]".
(56:11) "Mereka itulah orang yang didekatkan [kepada Allah]". (Q.S. Al Waqi'ah 56:10-11) 

"Adapun jika dia [orang yang mati] termasuk orang yang didekatkan [kepada Allah]," (Q.S. Al Waqi'ah 56:88)

(83:27) "Dan campuran khamar murni itu adalah dari tasnim,"
(83:28) "[yaitu] mata air yang minum daripadanya orang-orang yang didekatkan kepada Allah." (Q.S. Al Mutaffifin 83:27-28)

Dan juga orang-orang yang didekatkan kepada Allah bukan hanya monopoli Nabi Isa a.s. saja.

ISA ADALAH JALAN YANG LURUS

Pernyataan dari Paulus M. :

... Mulai dari surat Al Faatihah sampai surat An-Naas. Dimana penekanan surat Al Faatihah terletak pada ayat ke 6 dan 7, yang mana manusia diperintahkan untuk menyembah dan meminta pertolongan hanya kepada Allah saja, supaya manusia diberi hidayah (petunjuk) Allah kejalan yang lurus.

(1:6) "Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan."
(1:7) "Tunjukilah kami jalan yang lurus, [yaitu] jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan ni‘mat kepada mereka; bukan [jalan] mereka yang dimurkai [orang-orang yang mengetahui kebenaran dan meninggalkannya], dan bukan [pula jalan] mereka yang sesat [orang-orang yang meninggalkan kebenaran karena ketidaktahuan dan kejahilan]" (Q.S. Al Faatihah 1:6-7),

Saya teruskan membaca Al Qur'an ayat demi ayat, surat demi surat saya temukan jawabannya yang berbunyi:
"Dan sesungguhnya ’Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus." (Q.S. Az Zukhruuf 43:61),

Di situ Al Qur'an menyatakan bahwa Isa memberi pengetahuan tentang hari kiamat. Timbul pertanyaan dalam hatiku: "Bukankah hanya Allah SWT yang mengetahui tentang hari kiamat itu?" Sebab kalau menurut pernyataan Al Qur'an dalam surat Luqman, bahwa pengetahuan tentang hari kiamat itu hanya di sisi Allah.

"Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; ... " (Q.S. Luqmaan 31:34).
Tetapi mengapa Isa juga mengetahui? ...


Dikutip dari: ISLAM BERTANYA KRISTEN MENJAWAB

Tinjauan Al Qur'an :

Surat Luqmaan ayat 34 yang ditafsirkan bahwa hanya Allah saja yang mengetahui Hari Kiamat, tidak perlu dibantah atau disanggah. Sebab segala kunci tentang hal-hal yang ghaib itu hanya Allah saja yang tahu, tidak ada yang lainnya. Surat Al Faatihah ayat 6 dan 7 di atas itu tidak perlu kami sanggah, sebab tidak ada masalah.

Masalahnya, pemuatan ayat tersebut diramu untuk menyesatkan umat Islam. Di mana tujuannya untuk menyelewengkan pengertian ayat berikutnya, yaitu Az Zukhruuf ayat 61. Menurut penulis, ayat ini menyatakan bahwa Nabi Isa a.s. mengetahui Hari Kiamat.

Karena disebutkan dalam surat Luqmaan ayat 34 bahwa hanya Allah saja yang tahu kapan Hari Kiamat. Sedangkan Az Zukhruuf ayat 61 menyatakan bahwa Nabi Isa a.s. mengetahui Hari Kiamat. Maka penulis berkesimpulan bahwa Nabi Isa a.s. dan Tuhan itu sama, sebab Nabi Isa a.s. adalah Tuhan itu sendiri.

Allah SWT berfirman, "Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat", maksudnya kedatangan kedua Nabi Isa a.s. adalah sebagai tanda atau pemberitahuan akan datangnya kiamat, umat muslim percaya Nabi Isa a.s. akan menjadi tanda-tanda datangnya kiamat, atau pemberi pengetahuan akan datangnya kiamat, ini jelas, Nabi Isa a.s. tidak tau datangnya kiamat, tapi kedatangannya yang kedua memberikan pengetahuan bahwa kiamat telah sangat dekat, karena dia salah satu dari 10 tanda-tanda besar dari kiamat.

"Daripada Huzaifah bin Asid Al-Ghifari ra. berkata: 'Datang kepada kami Rasulullah saw. dan kami pada waktu itu sedang berbincang-bincang. Lalu beliau bersabda: 'Apa yang kamu perbincangkan?'. Kami menjawab: 'Kami sedang berbincang tentang hari kiamat'.  
Lalu Nabi saw. bersabda: 'Tidak akan terjadi hari kiamat sehingga kamu melihat sebelumnya sepuluh macam tanda-tandanya'. Kemudian beliau menyebutkannya: 'Asap, Dajjal, binatang, terbit matahari dari tempat tenggelamnya, turunnya Isa bin Maryam alaihissalam, Ya’juj dan Ma’juj, tiga kali gempa bumi, sekali di timur, sekali di barat dan yang ketiga di Semenanjung Arab yang akhir sekali adalah api yang keluar dari arah negeri Yaman yang akan menghalau manusia kepada Padang Mahsyar mereka'." (H.R. Muslimi)

"Kesalahan" ini dilanjutkan, pada kalimat bagian akhir "...ikutlah Aku. Inilah jalan yang lurus" ini dianggap sebagai ucapan Nabi Isa a.s. Perhatikan bunyi ayat tersebut yang sebenarnya:
"Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui [dengan pasti] apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal." (Q.S. Luqmaan 31:34),
(43:57) "Dan tatkala putera Maryam [’Isa] dijadikan perumpamaan tiba-tiba kaummu [Quraisy] bersorak karenanya".
(43:58) "Dan mereka berkata: "Manakah yang lebih baik tuhan-tuhan kami atau dia [’Isa]? Mereka tidak memberikan perumpamaan itu kepadamu melainkan dengan maksud membantah saja, sebenarnya mereka adalah kaum yang suka bertengkar".
(43:59) "’Isa tidak lain hanyalah seorang hamba yang Kami berikan kepadanya ni’mat [kenabian] dan Kami jadikan dia sebagai tanda bukti [kekuasaan Allah] untuk Bani Israil".
(43:60) "Dan kalau Kami kehendaki benar-benar Kami jadikan sebagai gantimu di muka bumi malaikat-malaikat yang turun temurun".
(43:61) "Dan sesungguhnya ’Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus".
(43:62) "Dan janganlah kamu sekali-kali dipalingkan oleh syaitan; sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu".
(43:63) "Dan tatkala ’Isa datang membawa keterangan dia berkata: 'Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa hikmah dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian dari apa yang kamu berselisih tentangnya, maka bertakwalah kepada Allah dan ta’atlah [kepada]ku'." (Az Zukhruuf 43:57-63)
sehingga sebenarnya kalimat "... ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus" (didalam ayat 61) itu penyampaian Allah kepada Rasulullah Muhammad SAW agar Rasulullah menyampaikan Hujjah itu kepada Kaum Quraisy, dan itu bukan kalimat dari Nabi Isa a.s. Karena dari awal Allah SWT yang berfirman, maka kata 'Aku' disini bukan merujuk pada Nabi Isa a.s., tetapi pada Allah SWT.

Oh iya, sebagai tambahan, waktu itu ada yang berbalik menyanggah saya dengan bertanya, 'kalau begitu apa yang dimaksud dengan jalan yang lurus itu?' ... Saya akan menjawab dengan beberapa petikan ayat didalam surat Az Zukhruuf berikut.

(43:63) "Dan tatkala ’Isa datang membawa keterangan dia berkata: 'Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa hikmah dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian dari apa yang kamu berselisih tentangnya, maka bertakwalah kepada Allah dan ta’atlah [kepada]ku'."
(43:64) "'Sesungguhnya Allah Dialah Tuhanku dan Tuhan kamu, maka sembahlah Dia, ini adalah jalan yang lurus'" (Q.S. Az Zukhruuf 43:63-64)
Dari perkataan Nabi Isa a.s. sendiri sudah dengan gamblang menjelaskan bahwa  yang dimaksud dengan  jalan yang lurus itu adalah  bertakwa dan menyembah hanya kepada Allah SWT.